Bicara itu Gampang-Gampang Susah
Belajar Bicara (Public Speaking) Part 1
Oleh Kharir Hatta
Bicara itu Gampang-Gampang Susah
Bagaimana kita dapat memiliki kemampuan
berbiara di depan umum yang bagus, sistematis, mudah dipahami, dan mudah dicerna?
Bisa juga dengan kata lain, bagaimana kita bisa mempunyai kemampuan berbiara
yang baik? Mengapa hal ini perlu dimiliki oleh seorang guru?
Yang menjadi alasan utama adalah
karena seorang guru bertugas mentransfer ilmu pengetahuan yang diajarkan kepada siswa. Dengan penjelasan
itulah guru berusaha berkomunikasi dengan siswa. Segala ilmu pengetahuan yang
dimiliki guru diinformasian atau diberikan kepada siswa dengan cara dikomunikasikan.
Oleh karena itu seorang guru harus memiliki kemampuan public speaking yang baik. Berikut adalah tips berbicara di depan
umum yang baik menurut Bapak Namin, seorang ahli public speaking yang
membertian materi pada pertemuan pertama pada pelatihan Public Speaking di bawah
kepanitiaan dan pengawasan Om Jay, seorang guru juga seorang Blogger Indonesia.
Apa sajakah itu?
Pertama, untuk memiliki
kemampuan berbicara yang bagus atau baik maka kita harus aktif berorganisasi. Sebab,
dengan aktif berorganisasi memungkinkan kita bertemu banyak orang untuk
berbicara dan berkomunikasi. Sehingga memungkinkan kita mengasah keterampilan
kita dalam hal berbicara.
Kedua, Jika ada kesempatan kita
menjadi MC, moderator, memimpin dialog, atau menjadi narasumber maka alangkah
baiknya kita mengambil kesempatan itu. Memang ada rasa ragu dan takut juga malu
ketika kita akan tampil di muka umum. Namun kita harus ingat bahwa kita sedang
belajar. Maka kita siap untuk dikoreksi bila ada kesalahan. Kita tidak perlu
takut dan malu lagi. Dengan demikian lambat laun keterampilan kita akan terasah
dengan baik.
Ketiga, mengikuti program Public Speaking dan Retorika. Dengan
mengikuti program tersebut diharapkan kita dapat mengasah keterampilan yang
belum kita miliki. Bisa dikatakan juga, kita sudah mempunyai kemampuan
berbicara tetapi kemampuan itu belum tereksplorasi dengan baik. Sehingga dengan
mengikuti program public speaking kemampuan
kita dapat berkembang dengan baik.
Keeempat, membaca buku itu
perlu. Jadi, jangan lewatkan membaca buku. Sebagai pembicara yang baik dan bagus seorang pembicara tidak akan melewatkan
waktunya begitu saja tanpa membaca. Karena dengan membaca maka banyak kosa kata
yang kita miliki. Dengan demikian ketika kita diminta berbicara di depan umum,
banyak hal yang kita komunikasikan kepada audiens dengan banyak kosa kata baru.
Hal ini diharapkan agar audiens tidak bosan dengan kosa kata yang monoton. Kosa
kata yang monoton membuat audiens jenuh dan bosan karena tidak ada variasi
kata.
Kelima, Banyak berlatih
berbicara baik di rumah atau di mana saja bila ada kesempatan. Bisa juga kita
berlatih berbicara di depan cermin. Dengan demikian kita dapat melihat gerak
mulut kita, ekspresi kita, gerak tangan kita. Secara keseluruhan kita dapat
melihat diri kita sendiri. Dari belajar dan terus belajar itulah kita akan
menemui hasil yang kita inginkan dan sesuai dengan apa yang mejadi harapn kita.
Yaitu mahir dan terampil berbicara di depan umum.
Itulah lima hal yang perlu kita
miliki untuk menjadi pembicara yang baik. Lalu, Mengapa keterampilan berbicara
itu penting?
Dengan keterampilan berbicara
kita bisa memotivasi teman kita, anak didik kita, tim kerja kita, khalayak atau
masyarakat umum lainnya. Bisa juga ketika kita ingin menyampaikan ide kita maka
salah satunya adalah dengan keterampilan berbicara. Sehingga ide-ide yang
seharusnya kita sampaikan tidak terlewat begitu saja. Dengan kata lain ide-ide
kita dapat tersampaikan semua. Begitu juga ketika kita ingin membangun budaya
yang baik maka kita harus memulainya dengan budaya komunikasi yang baik.
Komunikasi yang baik diawali dengan berbicara yang baik. Bila kemampuan
berbicara kurang baik maka banyak hal yang kita lakukan tidak sesuai dengan apa
yang kita inginkan. Karena segala Sesuatu harus dikomunikasikan dengan baik. Akhirnya
dengan komunikasi yang baik, berbicara yang baik maka budaya kerja akan
terbangun dengan baik. *
Kharir
Hatta
Komentar
Posting Komentar